Kuliner Siak Dengan Citra Rasa Kental Khas Melayu



Siak Tak hanya  sejarahnya, siak juga punya khas kulinernya jika sobat berkunjung di Siak juga bisa menyicipi aneka kuliner Melayu yang khas. Kantin Bude salah satunya adalah nama destinasi wisata kuliner. tempatnya nampak seperti warteg sederhana dan terlihat kurang meyakinkan, meski begitu, tapi soal rasa jangan ditanya juaranya rasa

Kantin Bude memang jadi pilihan. Katanya, di sini hidangan khas Melayu-nya sangat lezat Ternyata lokasinya tak jauh dari Istana Siak dan Alun-alun Kota Siak. Tepatnya berada di Jalan Datuk Kampar, di depan warung ada beberapa pepohonan yang cukup rindang dan sejuk.
 Aneh pelayanan yang sangat unik terdapat "Mau pesan makanannya sendiri-sendiri atau dihidang?" tanya seorang pelayan, begitu duduk di kursi. Dihidang adalah cara penyajian makanan dengan ditaruh di piring-piring kecil, kemudian didisplay di atas meja tempat. Ada kurang lebih 12 piring berisi lauk yang ditampilkan di atas meja. Aneka makanan khas Melayu yang dihidangkan Kantin Bude (sobat), Lauknya yang disiapkan siang itu mulai dari kakap merah masak asam pedas, gulai siput laut, ikan senangin bakar sambal kecap, pepes ikan kembung, bawal sambal balado, bilis jengkol balado, ayam bakar, serta rendang kerang. Untuk sayurnya ada tumis sayuran, gulai pare dan tak lupa lalapan daun tenggek burung serta sambal terong belacan.

Hanya dari melihat deretan makanan yang sedang dihidang ini saja, nafsu makan mulai muncul. Jangan lupa juga sambal terong belacannya dicolek, bersama daun lalapan daun tenggek burung. Sambalnya yang segar memakai perasan jeruk kesturi, berpadu dengan daun tenggek burung yang bercitarasa seperti mangga muda, sungguh paduan yang pas. Mantap! Tapi bukan berarti lauk lainnya tak kalah lezat. Pepes ikan kembungnya lezat, bilis jengkol balado, dan gulai siputnya maknyus Semuanya patut dicoba pokoknya!

Semuanya enak! Ibu Kamsiyah (67), pemilik Kantin Bude mengaku sudah berjualan makanan khas Melayu ini sejak tahun 1994, sejak Siak masih kecamatan sebelum menjadi kabupaten seperti sekarang. Kemsiyah yang berdarah Jawa-Melayu ini menyiapkan sendiri masakan yang dijualnya mulai dari pukul 08.00 pagi. Dari jam 08.00 pagi, racik bumbu sendiri, masak sendiri. Buka jam 11.00 sampai jam 16.00 sore sudah habis. Sehari bisa habis 7 kilo nasi, kalau ramai ikan tapah di atas 10 kilo bisa habis, ujar Kamsiyah. Kamsiyah menjelaskan bahwa makanan yang dimasaknya memang memiliki citarasa Melayu yang kental. Masakan Melayu kental bumbu rempah dengan rasa asam dan pedas. Berbeda dengan masakan Padang yang bersantan, masakan Melayu cenderung lebih 'ringan' dan tidak terlalu berat.

Seperti inilah khas Melayu kampung sini. Ada ikan Tapah, ikan Baung. Tapi sayang hari ini bahannya sedang tidak ada di pasar. Yang paling laris di sini gulai asam pedas, baik orang sini dan orang pendatang carinya gulai ini," tutur Kamsiyah.
Untuk harga, Kamsiyah mematoknya per porsi hidangan yang kita makan. Untuk rendang kerang harganya Rp 25 ribu, bilis jengkol balado Rp 20 ribu, ikan kakap Rp 25 ribu, dan yang paling mahal yaitu ikan tapah sekitar Rp 40 ribu. Cukup bersahabat bukan?
*** Trip Sumatera ***

Related Posts :

0 Response to "Kuliner Siak Dengan Citra Rasa Kental Khas Melayu"

Posting Komentar

Sosmed